PROFIL PPTI MALALO

Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah (PPTI) Malalo terletak di Kenagarian Padang Laweh Malalo, Kec. Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kode Pos: 27265



Sebelum berdirinya Madrasah Tarbiyah Islamiyah, masyarakat di Nagari Malalo mempelajari ilmu agama di mesjid-mesjid, surau surau dan rumah-rumah penduduk. Kegiatan yang dikenal dengan “Wirid“ ini sudah mendarah daging bagi masyarakat yang diikat dengan “Adat Basandi Syarak,Syarak Basandi Kitabullah”.

Melihat apresiasi masyarakat yang tinggi terhadap pendidikan ilmu agama melalui kegiatan wirid tersebut, timbullah gagasan dari pemuka masyarakat, alim-ulama serta cerdik pandai untuk mendirikan sebuah sekolah agama di Nagari Malalo.

Melalui kerja sama seluruh lapisan anggota masyarakat akhirnya Alhamdulillah sebuah sekolah yang diberi nama Madrasah Tarbiyah Islamiyah yang berdiri di Malalo pada tahun 1930 M. Madrasah ini dipimpin oleh Yarhamuhullahu Abuya Syekh H. Zakaria Labai Sati.

Abuya sangat dikenal oleh masyarakat sebagai seorang ulama yang mempunyai pandangan basyirah yang dalam, hingga banyak sekali masalah agama yang belum tahaqiq serta menjadi perdebatan ditengah-tengah masyarakat beliau selesaikan. Beliau juga seorang tokoh yang berani mempertahankan kebenaran meski apapun halangannya ,asal masih dijalan Allah tak ada kata takut dikamus Abuya.


Dengan dibantu oleh guru-guru yang lain seperti Abuya Dt. Pangulu Kayo dan Engku Lukman Hakim, tahun demi tahun madrasah ini popular ditengah-tengah masyarakat.Terbukti dengan banyaknya santri yang berdatangan yang berdatangan ke Madrasah ini untuk menuntut ilmu. Santri tersebut berasal dari berbagai daerah Palembang, Tapanuli, Pekanbaru, Jawa Timur, Tanjung Pinang, Bengkulu, Aceh, serta dari Sumatera Barat sendiri.


Semakin tahun jumlah santri semakin banyak ,dengan keadaan tersebut tentu Madrasah memerlukan pemondokan untuk sarana tinggal mereka selama belajar di Madrasah ini.Maka dibangunlah sebuah Mushalla yang dikenal dengan sebutan SURAU TINGGI sebagai tempat tinggal Kepala Sekolah sekaligus Asrama Putri. Sementara untuk putranya di tampung dirumah-rumah penduduk dengan penuh rasa kekeluargaan.


Di Madrasah ini santri dididik selama 7 (tujuh ) tahun, tingkat pertama 4 (empat) tahun dengan menerima ijazah Tsanawiyah dan tingkat keduanya 3 ( tiga ) tahun de ngan menerima ijazah Aliyah.


Selama masa pendidikan, para santri yang berprestasi ditugaskan untuk mengajar adik-adik kelasnya pada malam hari. Kegiatan ini dilakukan para santri tanpa pamrih, semata-semata bertujuan menyumbangkan ilmu yang sudah didapat dan menambah mantapnya ilmu tersebut serta mendidik mereka menjadi pemimpin ditengah-tengah komunitasnya. Hingga sekarang tradisi seperti ini masih tetap dipertahankan.


Alumni Madrasah Tarbiyah Islamiyah ini banyak yang diminta oleh masyarakat kepada Abuya untuk menjadi tenaga pengajar di daerah mereka.Mengingat pada zaman itu tenaga guru agama masih sangat langka dan Negara kita ini masih dibawah penjajah Belanda.Akibatnya alumni-alumni Madrasah ini banyak tersebar keberbagai penjuru Nusantara.Hal tersebut secara tidak langsung menambah harumnya nama Madrasah ini.


Setelah Indonesia merdeka, sudah ratusan alumni madrasah ini yang mengabdi pada instansi pemerintah dan swasta bahkan banyak pula yang mendirikan Madrasah didaerah kelahiran mereka,seperti:

 Abuya Zamzami di Sengkel – Aceh
 Abuya Ibrahim di Lamno – Aceh
 Abuya Adul Aziz – Calang
 Engku Bakhtiar di Kampar – Riau
 Abuya Ali Imran di Pariaman – Sumatra Barat
 Muhibbittibri di Aek Nopan – Sumatra Utara


Juga banyak yang menjadi pimpinan Jama’ah tariqat dan Majlis Ta’lim,seperti:
 Nuryamsi pimpinan jamah di Teluk Kuantan
 Abdul Hamid pimpinan jamaah di Riau
 Abdul Gafar pimpinan di jamaah Riau
 Bahauddin pimpinan jamaah di Singkel
 Engku Karim pimpinan jamaah di Tanjung Barulak


Tahun demi tahun santri Madrasah ini kian bertambah jumlahnya sehingga sarana pendidikan yang tersedia tidak mampu lagi menampung para santri. Pada tahun 1996 M, diatas sebidang tanah wakaf dibangunlah 7 ( tujuh ) lokal ruang belajar dengan dana swadaya masyarakat serta bantuan pemerintah. Kegiatan pembangunan lokal ini dilaksanakan oleh masyarakat dan santri secara gotong royong.


Dalam masa jayanya,pendidikan di Madrasah ini laksana obor yang menerangi kegelapan malam.Namun pada masa itu pula datang cobaan yang sangat berat bagi kelangsungan pendidikan di Madrasah ini.Dimana pada tahun 1973 M.Abuya selaku pendiri tulang punggung Madrasah berpulang ke Rahmatullah.Dapat kita bayangkan betapa haru dan sedihmya suasana yang menyelimuti Madrasah ini pada waktu itu.


Sepeninggalan Abuya kepemimpinan Madrasah ini dilanjutkan oleh Tengku Datuak Tianso Nan Putiah. Namun kepemimpinam beliau tidak berjalan lama,pada tahun itu juga kepemimpinan tersebut beliau serahkan kepada putra sepupu Abuya yaitu Tengku M. Yunus. Beliau memimpin Madrasah ini dalam waktu yang tidak begitu lama, karena tidak lama berselang kepemimpinan ini pun beliau serahkan kepada Abuya yaitu Tengku Aidarus Z. Seperti Tengku M. Yunus, Engku Aidarus Z juga menyerahkan kepemimpinan madrasah ini pada Ustadz Samsuardi. Masa pergantian kepemimpinan yang silih berganti ini terjadi dalam satu tahun setelah kepergian Abuya.


Pada akhir tahun 1974 M kepemimpinan madrasah ini dipercayakan kepada putri Abuya Nur'aini Z. Dengan penuh keyakinan kepada kekuasaan Allah SWT untuk melanjutkan amanah dari para pendiri Madrasah, beliau melanjutkan perjuangan Madrasah ini dengan gigih dan pantang menyerah meskipun banyak hal yang beliau hadapi dimasa-masa kepemimpinannya. Dengan dibarengi semangat kerjasama dengan pengurus, majlis guru dan masyarakat yang terukir dalam sebuah tekad untuk tidak akan membiarkan Madrasah ini mati atau tutup kecuali bila memang sudah ditakdirkan Allah SWT, perlahan-lahan laju pendidikan di Madrasah mulai bangkit lagi dari keterpurukkannya sepeninggalan Abuya.


Masa kebangkitan Madrasah Tarbiyah Islamiyah ini kembali mendapatkan cobaan dengan berpulangnya ibunda NUR’AINI Z ke Rahmatullah, tepatya pada tanggal 26 September 1986 M. Kepemimpinan di tubuh Madrasah pun otomatis menjadi lumpuh.


Menanggapi keadaan ini para pemuka masyarakat mengadakan musyawarah guna mencari pengganti Ibunda Nur'aini Z untuk melanjutkan jalannya pendidikan di Madrasah ini musyawarah ini menemukan kata sepakat meminta kesedian Abuya H. Thaharuddin Labai Sutan untuk melanjutkan jalannya roda pendidikan Madrasah.Syukur Alhamdulillah permintaan masyarakat ini dapat beliau penuhi karena beliau sangat mencintai Madrasah dimana beliau pernah di tempa, meskipun pada saat itu beliau sedang bertugas menjadi Kepala Sekolah sebuah Madrasah di Tingkarang-Rao Mapattunggul kabupaten Pasaman. Penugasan untuk menjadi guru di daerah ini beliau jalani karena perintah dari Abuya Syekh H. Zakaria Labai Sati untuk memenuhi permintaan masyarakat daerah tersebut.


Abuya H. Thaharuddin dilantik sebagai kepala sekolah Madrasah Tarbiyah Islamiyah oleh bupati Tanah datar Ikasuma Hamid dan di hadiri pula oleh Pembantu Gubenur Wilayah II Hasan Basri pada akhir tahun 1986 M.


Tahun 1987 M adalah tahun dimana Abuya dihadapkan pada tantangan budaya modern yang sangat mempengaruhi minat orang tua untuk menyerahkan anaknya ke sekolah agama atau madrasah. Ditambah lagi dengan sarana belajar yang tidak mendukung serta pemondokan santri yang sudah tidak layak pakai karena di telan usia.Tantangan dan kekurangan yang ada memacu semangat Abuya untuk membuat Madrasah ini tetap berkiprah ditengah-tengah masyarakat.


Pada tanggal 28 Desember 1988 M Madrasah ini resmi menjadi Pondok Pesantren dengan nama Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Malalo yang diresmikan oleh Gubernur Sumatra Barat Azwar Anas.

Dalam perjalanan kepemimpinan Abuya H. Thaharuddin Labai Sutan, santri di pesantren ini tahun ke tahun terus bertambah jumlahnya hingga mencapai 300 orang. Mengingat peran ganda yang dijalani Abuya selama ini sebagai pengurus pendidikan sekaligus pengurus pembangunan. Maka saat ini pembenaan fasilitas pendidikan adalah terfokus kepada pembangunan mengingat sarana dan prasarana yang ada sekarang tidak memadai lagi bila diukur dari angka pertumbuhan jumlah santri pertahunnya.


Saat ini sarana yang dimiliki pesantren adalah: Lahan seluas 5,348 M2,1 buah Mushalla (20×18) M2 (sudah hancur karena bencana Gempa ), Asrama putri (25×11) M2, Asrama putra (20×11) M2,4 lokal permanent, 7 lokal semi permanent (sudah tidak layak pakai ).


Dan seiring bergantinya tahun demi tahun Abuya yang dulunya sehat dalam menjalankan aktifitasnya sebagai Pimpinan sekarang kesehatan Beliau telah berkurang. Maka supaya kegiatan sekolah ini tetap berjalan lancar, maka Bagian Tsanawiyah diserahkan kepada Dra. Sriwati begitu juga dengan Aliyah diserahkan kepada Zulmas, S.Pd.I Sementara Abuya hanya sebagai Pimpinan Pondok.
Tapi semakin hari kesehatan Abuya semakin menurun dan tidak dapat melaksanakan tugas Beliau dengan sepenuhnya.Untuk itu Abuya berinisiatif menyerahkan kepemimpinan Beliau kepada orang yang bisa mengantikan Abuya dengan baik.


Maka disepakati Kepemimpinan Abuya diserahkan kepada putra kandung Almarhum Abuya H. Zakaria Labai Sati.Yaitu Izzuddin Datuak Ponduko Nan Banso 4 Dzulhijjah 1432 H/11 Desember 2010 M.Dan pengukuhan Kepemimpinan tersebut dilaksanakan tanggal 27 Muharram 1432 H/2 Januari 2011M yang disaksikan oleh seluruh masyarakat dan para alumni.

Untuk mendukung Kepemimpinan ini supaya kegiatan sekolah berjalan dengan lancar maka di bentuklah struktur kepegurusan Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Malalo sebagai berikut:



STRUKTUR KEPENGURUSAN PPTI MALALO PERIODE 2010 / 2015.
No.
JABATAN
NAMA
1
Dewan Penasehat H. Thaharuddin L.S


Wali Nagari Padang Laweh Malalo


Wali Nagari Guguk Malalo


Drs. Asril Lusa, SH. MH


H. Nurijal


Samsuar Pakiah Marajo


H. Agus Salim
2
Pembina M. Karimuddin PK. Batuah


M. N. DT. Rajo Langik
3
Pimpinan Izzuddin DT. Panduko Nan Banso
4
Wk. Pimp. Bid. Ponpes Heri Fakhrial
5
Wk. Pimp. Bid. Kurikulum Lasykar Harun Tgk. Nan Kunieng
6
Kep. Sek. Tk. Aliyah Zulmas S.Pd. I
7
Kep. Sek. Tk. Tsnawiyah Dra .Sri Wati
8
Sekretaris Darnis, BA


Vivi Lolita
9
Bendahara Pitnawati
10
Staf Pengajar Darnis B.A


Bainar Nurdin


Pitnawati


Yusuf Makhmudi


Irda Putri Endi


Hasnil Hidayah


Gusri Yanti


Musdatul Hijrah


Erma Wati S.Pd.I


Risda Deni S.Pd


Rika Hidayat S.Pd


Reni Mutia S.Pd

Diposting oleh: Fitra Yadi
Sumber: https://yusmardi.wordpress.com/

3 komentar untuk "PROFIL PPTI MALALO"

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Kami siap melakukan kerjasama dengan berbagai pihak yakni:

    SMP ataupun SMA
    Univesitas / Sekolah Tinggi Akademi
    Perusahaan Negeri / Swasta
    Lembaga profesi / Pemerintah / non Pemerintah
    Organisasi

    Dalam rangka meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris verbal dan non verbal.

    Kerjasama yang kami tawarkan tidak terbatas waktu liburan dan berlokasi di Kampung Inggris saja, tapi kami siap berkerjasama menjalankan program belajar di luar liburan sekolah dan di lokasi instansi Anda.

    Untuk kontak dapat menghubungi (0354) 399844, 082234602369, atau Whatsapp di nomor 081259742207, atau datang langsung ke kantor Elfast, Jl.Kemuning, Tulungrejo, Pare, Kediri, Jawa Timur 64212.

    https://kampunginggris-pare.com/download/


    https://kampunginggris-pare.com/wp-content/uploads/2017/07/The-Miracle-of-Kampung-Inggris-word.pdf

    BalasHapus
  3. Yang dari calang itu kakek saya,,,Abuya Abdul Al-Azis Calang,
    Kalo ada ,,mohon dikirim riwayat hidupnya semasa bersama Abuya Labaisati sebentar

    BalasHapus

Posting Komentar